Alasan Kenapa Chip Snapdragon X Penting untuk Laptop Windows

Table of Contents

SerbaGRatis95.site - Qualcomm semakin serius menggarap pasar Windows berbasis ARM melalui chip seri Snapdragon X miliknya. 

Sebelumnya, perusahaan ini telah merilis chip premium Snapdragon X Plus dan X Elite. 

Kini, Qualcomm menghadirkan solusi baru yang membuat Windows berbasis ARM lebih mudah diakses oleh pengguna dengan anggaran terbatas.

Dalam ajang CES 2025, Qualcomm memperkenalkan Snapdragon X, chip ARM PC terbaru yang dirancang khusus untuk laptop Windows di kisaran harga $600. 

Laptop ini dilengkapi fitur seperti Copilot+PC yang siap menantang dominasi Intel dan AMD di segmen perangkat laptop terjangkau.

Lantas, apa yang membuat Snapdragon X begitu menarik? Berikut merupakan ulasan lebih lengkapnya!

1. Spesifikasi Snapdragon X

Snapdragon X dirancang untuk varian entry-level dari family prosesor PC Snapdragon. 

Jika Snapdragon X Plus dan X Elite ditujukan untuk perangkat kelas atas, Snapdragon X hadir dengan spesifikasi yang lebih sederhana namun tetap andal.

Prosesor ini memiliki desain delapan inti (8-core) dengan kecepatan hingga 3GHz dan cache sebesar 30MB. 

Meski tidak sekuat saudara-saudaranya yang memiliki hingga 12 inti, Snapdragon X mampu memenuhi kebutuhan pengguna sehari-hari.

Dibangun dengan proses manufaktur 4-nanometer, Snapdragon X menawarkan efisiensi daya yang menjadi ciri khas Qualcomm. 

Menurut klaim Qualcomm, chip ini memiliki performa per watt yang lebih baik dibandingkan Intel Core i5-120U, serta daya tahan baterai yang lebih lama.

Selain itu, Snapdragon X dilengkapi Neural Processing Unit (NPU) yang mampu melakukan hingga 45 TOPS (triliun operasi per detik). Fitur ini menjadikannya siap mendukung berbagai aplikasi berbasis AI.

2. Menggunakan Arsitektur ARM

Prosesor Qualcomm menggunakan arsitektur ARM, berbeda dengan prosesor x86 milik Intel dan AMD. Perbedaan ini memberikan sejumlah kelebihan dan tantangan.

Keunggulan menggunakan ARM adalah efisiensi daya yang lebih baik, menghasilkan baterai yang lebih tahan lama—faktor penting untuk laptop di segmen budget. Namun, tantangan terbesarnya adalah kesesuaian dengan aplikasi.

Sebagian besar aplikasi Windows dirancang untuk prosesor x86, sehingga jumlah aplikasi native ARM masih terbatas. 

Nah, untuk mengatasi ini, Qualcomm bekerja sama dengan Microsoft memperluas dukungan aplikasi Windows berbasis ARM. 

Selain itu, Qualcomm memanfaatkan lapisan emulasi Prism milik Windows agar aplikasi x86 tetap bisa dijalankan di perangkat ARM.

3. Target pasar dan tantangan dari kompetitor

Snapdragon X menyasar segmen laptop di bawah $600, yang sangat menarik bagi pelajar, institusi pendidikan, hingga profesional yang membutuhkan laptop pertama atau perangkat tambahan. 

Meski tidak dirancang untuk beban kerja berat seperti pengeditan video atau gaming, laptop ini cukup untuk tugas produktivitas, browsing, dan konsumsi multimedia.

Produsen seperti Acer, Asus, Dell, HP, dan Lenovo diharapkan menjadi yang terdepan dalam membawa perangkat berbasis Snapdragon X. 

Qualcomm mengungkapkan bahwa lebih dari 60 desain laptop berbasis Snapdragon X sudah dalam tahap produksi, dan angkanya akan melampaui 100 pada 2026.

Menariknya, beberapa laptop berbasis Snapdragon sebelumnya telah dijual dengan harga di bawah $600 berkat diskon. Ini berarti, pembeli yang jeli bisa menemukan penawaran menarik pada model lama dengan performa lebih tinggi seiring hadirnya perangkat baru.

Meski Snapdragon X tidak sepenuhnya mengubah strategi Qualcomm, chip ini memperkuat komitmen perusahaan untuk memperluas kehadirannya di pasar PC dengan menurunkan masalah harga.

Persaingan ini diprediksi akan meningkatkan tekanan pada Intel dan AMD. Selama ini, Intel Core i3 dan AMD Ryzen 3 mendominasi segmen laptop budget. 

Namun, kedua perusahaan tersebut belum mampu menyamai efisiensi daya yang ditawarkan Qualcomm. 

Kompetisi ini bisa memicu inovasi dan harga yang lebih kompetitif, yang pada akhirnya menguntungkan konsumen.

4. Masa depan laptop Windows berbasis ARM

Meski Snapdragon X memiliki fitur menarik dan harga yang terjangkau, Qualcomm tetap menghadapi tantangan besar. Keberhasilan perangkat ini sangat bergantung pada pengalaman pengguna. 

Daya tahan baterai, kompatibilitas aplikasi, dan performa secara keseluruhan harus memenuhi klaim pemasaran Qualcomm. 

Sejarah menunjukkan bahwa laptop Windows berbasis ARM sering kesulitan meyakinkan pengguna untuk beralih dari perangkat Intel atau AMD yang sudah dikenal.

Namun, tren mulai berubah. Dengan Microsoft semakin mendorong penggunaan fitur Copilot Plus dan teknologi berbasis AI, Qualcomm memposisikan dirinya sebagai pembuat chip utama untuk laptop AI-ready yang hemat daya. 

Jika Snapdragon X mampu memenuhi ekspektasinya, ini bisa menjadi titik balik yang akhirnya membawa laptop Windows berbasis ARM ke arus utama. Sekian

Cak Nun
Cak Nun Seorang bloger muda yang hanya memikirkan kata "berusaha, berdoa dan pasrah" tak lupa akan syukur atas apa yang di berikan.

Posting Komentar