CEO Ford Jim Farley Akui Kendarai Xiaomi SU7

Daftar Isi

SerbaGRatis95.site - Dalam perkembangan yang mengejutkan di industri otomotif, CEO Ford Motor Company, Jim Farley, baru-baru ini mengungkapkan bahwa mobil yang ia kendarai sehari-hari selama enam bulan terakhir bukanlah kendaraan dari lini produksi Ford, melainkan Xiaomi SU7, sedan listrik buatan raksasa teknologi asal Tiongkok, Xiaomi. 

Pengakuan ini disampaikan Farley dalam sebuah episode podcast yang berjudul ‘Everything Electric Show’ yang menarik perhatian banyak pihak karena sangat jarang seorang eksekutif dari perusahaan besar terbuka mengenai produk pesaing.

CEO Ford Jim Farley

CEO Ford Jim Farley Akui Kendarai Xiaomi SU7

Sebagai sosok yang dikenal karena fokusnya pada elektrifikasi di Ford, Farley biasanya menghindari membahas kendaraan pesaing secara terbuka. Namun, pengalamannya yang cukup lama dengan Xiaomi SU7 rupanya mendorongnya untuk berbagi kesan dan pandangannya. 

“We flew one from Shanghai to Chicago and I’ve been driving it for six months now, and I don’t want to give it up,”(Kami membawa satu unit dari Shanghai ke Chicago, dan saya sudah mengendarainya selama enam bulan sekarang. Saya tidak ingin melepasnya,) kata Farley dalam wawancara tersebut. Pernyataan ini menegaskan betapa terkesan dirinya dengan performa mobil ini.

Farley juga mengungkapkan pencapaian besar Xiaomi dalam menjual sedan listrik pertamanya.
“It’s fantastic. They sell 10,000, 20,000 a month. They’re sold out for six months,”(Luar biasa. Mobil ini terjual sekitar 10.000 hingga 20.000 unit setiap bulan, dan mereka sudah kehabisan stok untuk enam bulan ke depan,) ujarnya. 

Pernyataan ini tentu memperlihatkan kesuksesan Xiaomi yang telah berhasil dalam pasar kendaraan listrik di Tiongkok.

Xiaomi sendiri dikenal sebagai perusahaan teknologi yang mendominasi sektor smartphone dan elektronik konsumen. 

Pada 2021, perusahaan ini mengumumkan rencana untuk memasuki pasar kendaraan listrik, dan pada 2024, Xiaomi akhirnya meluncurkan Xiaomi SU7, model kendaraan listrik pertamanya. 

Menariknya, meskipun diposisikan sebagai sedan dengan harga sekitar $30.000 (sekitar 450 juta rupiah), SU7 hadir dengan fitur-fitur canggih seperti suspensi udara, ‘adaptive dampers’, dan ‘active aero’ yang membuat pengalaman berkendara lebih optimal.

Selain menawarkan fitur-fitur kenyamanan dan performa, Xiaomi SU7 juga dilengkapi dengan sistem ‘Level 2’ dan ‘Navigate on Autopilot’ (NoA) buatan Xiaomi yang memungkinkan pengemudi untuk menikmati pengalaman mengemudi semi-otonom. 

Tapi, saat ini sertifikasi sistem tersebut terbatas pada 100 kota di Tiongkok. Kendati demikian, ini menjadi langkah penting dalam perkembangan Xiaomi sebagai pemain baru di industri kendaraan listrik.

Xiaomi SU7 mendapat sambutan hangat dari pasar domestik, dengan penjualan yang langsung melonjak begitu diluncurkan. 

Produksi untuk tahun 2024 dilaporkan terjual habis hanya pada hari pertama, dengan Xiaomi mengklaim berhasil melakukan pre-order sebanyak 100.000 unit sebelum mobil pertama keluar dari jalur perakitan.

Pujian Farley terhadap Xiaomi SU7 menunjukkan bahwa persaingan di pasar kendaraan listrik semakin ketat, terutama dengan banyaknya perusahaan asal Tiongkok yang aktif berinovasi di sektor ini, seperti Xiaomi dan BYD. 

Langkah Farley menguji kendaraan pesaing memang bukan hal yang baru dalam industri otomotif, namun pujiannya terhadap produk Xiaomi menjadi sinyal bahwa mungkin ada pergeseran pendekatan dari Ford dalam menghadapi pesaing yang semakin agresif di pasar kendaraan listrik.

Pengakuan ini juga menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan teknologi besar, seperti Xiaomi, mampu menghadirkan produk yang mampu menyaingi perusahaan otomotif tradisional. Bagi Ford, hal ini bisa menjadi dorongan untuk meningkatkan daya saing dan inovasi dalam menghadapi para pesaing di era elektrifikasi ini.

Dengan semakin berkembangnya teknologi kendaraan listrik, keberhasilan Xiaomi menunjukkan bahwa pasar ini tidak hanya terbuka bagi perusahaan otomotif konvensional tetapi juga bagi perusahaan teknologi yang mampu membawa pendekatan baru. 

Hal ini tentu menambah tantangan dan peluang bagi industri otomotif global dalam memenuhi kebutuhan pasar yang semakin mendambakan teknologi tinggi dan harga yang terjangkau dalam satu paket.

Xiaomi SU7 kini menjadi simbol transformasi industri, dan pengakuan dari seorang eksekutif ternama seperti Jim Farley menggarisbawahi bagaimana perkembangan teknologi mobil listrik semakin relevan dan penting di masa depan. Sekian

Cak Nun
Cak Nun Seorang bloger muda yang hanya memikirkan kata "berusaha, berdoa dan pasrah" tak lupa akan syukur atas apa yang di berikan.

Posting Komentar