Apakah Honor of Kings Dapat Melengserkan Mobile Legends? Ini Penjelasannya
SerbaGRatis95.site - Bertahun-tahun pasar genre MOBA di industri gaming mobile di Indonesia dikuasai oleh Mobile Legends. Namun Tencent sebagai raja industri mobile gaming tidak tinggal diam.
Honor of Kings akhirnya dibawa ke pasar global setelah bertahun-tahun hanya berfokus di China saja. Berbeda dengan League of Legends: Wild Rift, hype dan marketing dari game Honor of Kings sendiri disana ternyata cukup gila.
Namun, apakah itu hanyalah trend semata atau ternyata tidak?
Nah, di bawah ini kami akan mencoba memberikan penjelasan singkat terkait dengan hal ini. Jadi, silakan di simak hingga selesai!
Baca Juga: Event Collab Skin ML dan HoK, Duluan Mana?
Asal-Usul Perkembangan MOBA
Mendengar kata MOBA, sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga pembaca. Yaps, MOBA, atau Multiplayer Online Battle Arena adalah genre game yang menempatkan beberapa pemain di sebuah arena secara online atau multiplayer.
Genre ini dimulai oleh sebuah game yang dirilis pada tahun 2001 yaitu Iron of Strife atau AOS, dan dipopulerkan ke ranah yang lebih luas oleh game DOTA, sebuah mod dari game Warcraft 3 pada tahun 2003.
Namun, di pasar global, Cina memiliki cara tersendiri untuk mencapai kesuksesan yang sama. Melihat tren pasar MOBA yang bisa meluas sampai ranah e-sports dengan perputaran bisnis yang sangat besar, tentu negara Cina akan mengambil kesempatan itu.
Singkatnya, pada akhir tahun 2015, TiMi Studio Group, yang merupakan sebuah perusahaan di bawah naungan Tencent, memutuskan untuk membuat sebuah game MOBA, tetapi di pasar mobile yang pada saat itu masih jarang ada.
Akhirnya, terbentuklah sebuah game MOBA yang disebut King of Glory, hasil terjemahan dari nama Mandarinnya, Wángzhě Róngyà o, yang diartikan lebih halus lagi menjadi Honor of Kings.
Keberhasilan Honor of Kings di Cina
Melalui antusiasme banyaknya gamer di Cina, game MOBA Honor of Kings disambut dengan baik oleh para gamer. Game ini menjadi salah satu titik batu loncatan dari developer TiMi Studio.
Tidak lama setelah itu, perkembangan e-sports di Cina dari game Honor of Kings berkembang sangat besar. Turnamen resmi dari Honor of Kings, yaitu King Pro League atau KPL pada tahun 2016, sudah menyediakan hadiah kemenangan sebesar 12 juta dolar atau setara dengan Rp195 miliar.
Pada tahun 2019, Honor of Kings menjadi game mobile dengan penghasilan terbanyak secara global, yakni sebesar 728 juta dolar, meskipun hanya terbatas pada server Cina. Namun, sebagai tambahan informasi, Honor of Kings sebenarnya sudah merilis versi globalnya dengan judul yang berbeda, yaitu Arena of Valor.
Meskipun memiliki karakteristik yang sama persis, Arena of Valor memiliki visual dan penerapan yang berbeda, mulai dari nama hero, desain hero, dan lainnya, tetapi skill dan mekanik karakter dari hero tersebut sama seperti versi Honor of Kings-nya.
Kehadiran Global Honor of Kings
Setelah pengumuman pada tahun 2022, Honor of Kings akhirnya resmi rilis secara global pada akhir Juni 2024. Game ini disambut baik oleh para gamers mobile di seluruh dunia, dimana memang hype-nya menjadi slaah satu faktornya .
Namun, kita fokuskan market ini di pasar Indonesia dan sekitarnya, yang sudah melekat dengan Mobile Legends, game buatan Moonton di bawah naungan ByteDance, saingan dari Tencent.
Tencent Games sebagai publisher dari Honor of Kings telah mengeluarkan budget yang sangat besar untuk marketingnya.
Marketing ini bukan hanya untuk mengenalkan game mereka ke pasar global, tetapi juga untuk menggeser tahta dari Mobile Legends.
Berbagai event dan hadiah-hadiah gratis in-game telah diberikan bagi para pemain baru. Bahkan iklan-iklan yang terlihat niat dan menyenggol secara terang-terangan juga sudah dibuat di seluruh platform sosial media.
Cara ini ternyata cukup berhasil. Selain berbagai teknik marketing yang tadi disebutkan, secara keseluruhan game dari Honor of Kings memang sudah lebih sepuh dan familiar daripada game lainnya.
Honor of Kings sudah rilis lebih dulu, sehingga perkembangan update dari segi visual dan keseimbangan gameplay sudah tidak terlalu menjadi masalah. Game ini berbagi engine yang sama dengan Mobile Legends, sehingga pemain Mobile Legends yang mencoba Honor of Kings akan merasa familiar dengan gameplay-nya.
Baca Juga: Fitur Keren Honor of Kings yang Perlu Gamers Ketahui
Apakah Honor of Kings Bisa Melengserkan Mobile Legends?
Meskipun Honor of Kings memiliki potensi besar untuk setidaknya bisa setara dengan Mobile Legends, menggeser game yang e-sportnya sudah sebesar itu ini dipasar global tentu cukup sulit.
Mobile Legends sendiri sudah menjadi lebih ke arah kultur ketimbang dianggap sebuah game. Namun, siapa tahu apa yang akan terjadi ke depannya? Honor of Kings memiliki potensi untuk memiliki pemain yang setara dengan MLBB karena kesamaan gameplay-nya.
Jadi, apa pendapat pembaca tentang perkembangan industri game MOBA di Indonesia? Apakah kamu yakin HoK akan benar benar bisa menggeser kedigdayaan MLBB? atau HoK hanya seperti game MOBA lain yang tidak mampu bersaing dengan game andalan Monton ini? Silakan komen di bawah!
Posting Komentar
Komentar dengan menyertakan atau promosi produk tertentu akan Kami hapus. Sebab, blog ini bukan tempat untuk mempromosikan barang yang Kamu jual. Salam santun Blogger Indonesia