Apakah Darah Rendah Bisa Menyebabkan Kematian? Simak Penjelasanya

SerbaGratis95.site - Darah rendah atau hipotensi sering kali dianggap masyarakat awam sebagai kondisi yang kurang serius dibandingkan dengan tekanan darah tinggi. Bahkan, beberapa orang mengabaikanya. 

Statemen seperti ini bisa menjadi boomerang bagi orang orang yang mengabaikanya. Pasalnya, darah rendah memiliki potensi untuk menjadi masalah kesehatan yang serius, bahkan bisa berujung pada kematian dalam kasus-kasus ekstrem. 

Meskipun tidak se-umum hipertensi, hipotensi juga memerlukan perhatian medis yang serius. Oleh karena itu, dibawah ini kami akan memberikan informasi tentang hal ini secara mendetail, jadi, silakan simak hingga selesai untuk ketahui detail lebih lengkapnya!

Apa Itu Darah Rendah?

Darah rendah terjadi saat tekanan darah dalam arteri seseorang berada di bawah kisaran normal yang sehat. 

Definisi tepat dari tekanan darah rendah bisa bervariasi tergantung pada individu, namun, secara umum, tekanan darah dianggap rendah kalau tekanan sistolik (tekanan saat jantung berkontraksi) di bawah 90 milimeter raksa (mmHg) dan tekanan diastolik (tekanan saat jantung beristirahat) di bawah 60 mmHg.

Mengapa Hipotensi Berpotensi Mengancam Kesehatan?

Ada beberapa alasan penderita darah rendah juga beresiko mengancam kesehatan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pengiriman oksigen yang tidak bagus

Darah adalah pembawa utama oksigen ke seluruh tubuh. Jika tekanan darah terlalu rendah, ini bisa menghambat kemampuan tubuh untuk mengirim oksigen ke organ-organ vital seperti otak dan jantung, yang dapat menyebabkan kerusakan atau kegagalan organ.

2. Pengaturan suhu tubuh tidak baik

Darah juga membantu dalam mengatur suhu tubuh. Hipotensi yang parah bisa mengganggu kemampuan tubuh untuk mempertahankan suhu yang stabil, yang bisa menyebabkan hipotermia.

3. Masalah jantung

Hipotensi dapat menempatkan tekanan ekstra pada jantung, karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Ini dapat meningkatkan risiko masalah jantung seperti serangan jantung atau gagal jantung.

4. Pingsan atau kolaps

Tekanan darah rendah yang parah bisa menyebabkan seseorang pingsan atau bahkan kolaps. Hal ini sangat berbahaya jika terjadi saat seseorang sedang mengemudi atau melakukan aktivitas yang butuh konsentrasi lainnya.

Apakah Darah Rendah Bisa Menyebabkan Kematian?

Dalam kebanyakan kasus, darah rendah tidak langsung mengakibatkan kematian. Namun, dalam situasi ekstrem, seperti dalam kasus syok septik (infeksi yang parah yang menyebabkan tekanan darah turun secara dramatis), atau syok anafilaksis (reaksi alergi yang parah), hipotensi bisa menjadi faktor yang memperparah prognosis.

Kondisi medis lainnya, seperti dehidrasi yang parah, kehilangan darah besar-besaran akibat cedera atau pembedahan, atau gagal jantung yang parah, juga dapat menyebabkan hipotensi yang mengancam jiwa.

Upaya pencegahan darah rendah seringkali bergantung pada penyebabnya. Selanjutnya, beberapa langkah yang dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil meliputi sebagai berikut:

• Minum cukup air untuk mencegah dehidrasi.
• Menghindari berdiri terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring.
• Hindari minum alkohol dalam jumlah berlebihan.
• Makan makanan yang kaya akan garam untuk membantu meningkatkan volume darah.

Jika seseorang mengalami gejala darah rendah seperti pusing, pingsan, atau detak jantung yang tidak teratur, penting untuk segera mendapatkan bantuan medis. Guna mengantisipasi hal buruk terjadi pada orang tersebut.

Dalam kasus-kasus yang parah, penanganan medis mungkin melibatkan pemberian cairan intravena, obat-obatan untuk meningkatkan tekanan darah, atau tindakan lainnya tergantung pada penyebab hipotensi.

Kesimpulan

Meskipun jarang dikaitkan dengan kematian langsung, darah rendah memiliki potensi untuk menjadi masalah kesehatan yang serius, terutama jika tidak ditangani dengan baik, cepat, dan tepat. 

Penting untuk menyadari gejala-gejala darah rendah dan mencari perawatan medis jika diperlukan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Jangan anggap remeh hal tersebut karena hal ini juga sama berbahayanya dengan darah tinggi. Sekian dan semoga bermanfaat