Alasan Mengapa Konten Reupload Itu Sampah
SerbaGratis95.site - Satu kegiatan yang menurut beberapa orang terlihat biasa saja di mata orang awam, namun sangat fatal di mata seorang konten kreator. Yup, yaitu para REUPLOADER.
Mereka seringkali dengan enteng mencuri video atau karya-karya para konten kreator, lalu menguploadnya di sosial media lain atau bahkan di platfrom yang sama demi keuntungan pribadi.
Jika kalian pikir channel plagiat itu aneh, biar gua kasih tahu kalau para re-uploader itu lebih aneh karena lebih banyak poin merugikanya ketimbang positifnya. Jadi inilah bobroknya seorang re-uploader, dan juga kali ini kita bahas dengan santai saja.
Apa itu Reuploader?
Reuploader merupakan sebuah kegiatan upload ulang video yang diambil dari platform orang lain. Para pelaku pengunggah ulang ini biasanya hanya membuat judul yang berbeda, yang lebih menarik, guna menarik penonton yang lebih banyak dari video aslinya.
Pada intinya, mau sehalus apapun definisi dari pengertian reuploader, garis besarnya adalah ‘MALING’ karena mengambil hak milik orang lain tanpa izin atau kerja sama demi keuntungan sendiri.
Biasanya para reuploader ini memiliki dua niat. Pertama, ada niat yang terkesan baik karena ‘katanya’ melakukan upload ulang demi mempromosikan si kreator aslinya agar lebih mudah dikenali oleh orang-orang. Contohnya seperti akun-akun media hiburan yang ada di Instagram yang sudah banyak sekali bertebaran.
Kedua, ada yang memang berniat jahat, yakni memang sedari awal para reuploader ingin mengambil konten karya milik orang lain demi keuntungan pribadi. Oknum ini seringkali dengan mudahnya tidak memberikan sumber atau source asli dari kreator aslinya.
Bahkan si pelaku konten reuploader jahat ini tidak segan-segan untuk menerima tawaran iklan dan kerja sama, padahal konten-konten yang di upload dalam akunnya itu milik orang lain.
Pada akhirnya, mau apapun niat para reuploader ini, baik itu berniat baik ataupun jahat, sayangnya cara mereka tetaplah salah. Loh, kok bisa? Padahal, reuploader juga ada yang memiliki niat baik.
Faktanya, keberadaan reuploader sendiri mayoritasnya malah merugikan, mau itu terlihat atau tidak, mau itu dibuat dengan niat baik atau tidak juga.
Kenapa Reuploader itu Sampah?
Jikalau memang seorang reuploader ini cukup menguntungkan si kreator asli, terus kenapa tetap dicap sebagai sampah bahkan bisa dibilang parasit? Karena nyatanya, sisi negatifnya lebih banyak dan mayoritas sangat merugikan si pembuat konten asli.
Alasanya! Pertama, tentu saja, ini semua sudah melanggar etika dalam dunia content kreatif karena dengan mudahnya me-reupload karya orang lain, dan itu sangat tidak menghargai effort dari si kreator asli.
Terlebih di era sekarang, sudah banyak orang yang terus-menerus melakukan ‘berpura-pura menjadi orang lain’.
Misalnya Creator A yang memang hanya aktif di YouTube, Instagram, dan TikTok. Eh, dengan liciknya si reuploader ini malah menggunakan kesempatan ini untuk berpura-pura menjadi si kreator A, di platrom lain.
Selain hal diatas, ada juga kasus yang sudah sering kali terjadi karena si kreator hanya aktif di YouTube, oknum reuploader malah berpura-pura menjadi sang kreator asli di platform TikTok, atau yang lainya.
Masalahnya adalah selain karena memang tidak sesuai dengan etika dalam dunia content kreatif, para reuploader ini bisa saja menjadi masalah di masa yang akan datang, yang akhirnya masuk ke poin merugikan kedua, yakni “Pencemaran Nama Baik”.
Simpelnya, karena reuploader berpura-pura ini malah menggunakanya untuk melakukan promosi dari konten-konten reupload untuk menginfluence hal-hal negatif seperti melakukan penipuan yang sudah marak banget terjadi, atau malah mengendorse produk atau aplikasi ilegal atau scam.
Dimana, kegiatan ini tentu saja ini malah mencemarkan nama baik si creator aslinya yang memang sudah berusaha menjaga image dan mem-filter semua kerjasama yang akan diinfluence ke para audiens-nya.
Namun, itu belum seberapa. Karena secara tidak langsung reuploader ini malah bisa menurunkan engagement audience milik creator asli, entah itu bisa dengan alasan video sang reuploader lebih mudah dijangkau, lebih singkat, lebih cepat upload, dan lain-lain.
Jadi bagi para reuploader yang membuat akun-akun fake atau apapun itu demi keuntungan pribadi, maka kamu adalah SDM yang lebih rendah dari sampah.
Lalu, bagi orang “tidak sengaja melakukan reupload video” dengan alasan ingin bantu promosi, karena nge-fans, dan lain-lain, cobalah gunakan kekreatifan untuk membuat klip-klip pendek saja. Jangan lupa tekankan ke penonton agar menonton full video di platform sosial media si creator asli.
Selain itu kamu juga harus ikut menjaga image demi menjaga nama baik si kreator asli, karena balik lagi ke niat awal. Jika metodemu adalah dengan cara merereupload konten orang, apalagi tambah memberikan source video, itu semua salah karena akan merugikan kreator asli dalam jangka panjang.
Lagi pula, zaman sekarang juga sudah gampang memberantas para reupload bodong ini, karena banyak platform sosial media yang sudah tegas membuat peraturan community guidelines agar para orang-orang yang berpura-pura ini bisa segera dibanned.
Jadi, berhentilah untuk me-normalisasi konten-konten reuploader, bahkan sampai memberikan tutorial cara membuat akun-akun sosial media yang kontennya adalah reupload.
Kesimpulan
Jadi, kira-kira apa pendapatmu tentang fenomena reuploader ini? Apakah kamu juga muak dengan para konten reuploader yang makin lama makin brutal, atau justru malah mendukung para reuploader ini?
Pada intinya lewat tulisan pendek ini, penulis hanya ingin menjelaskan bahwa menjadi reuploader itu “SALAH”, mau bagaimanapun niatnya.
Seperti yang sudah kami jelaskan diatas, kalau para reuploader ini lebih banyak memberikan dampak buruk kepada creator aslinya.
Jangan normalisasi akun bodong yang suka mengambil konten orang sebagai media tontonan. Hargailah si kreator yang sudah mengorbankan waktu, pikiran, dan tenaga untuk membuat karyanya terbaiknya. Sekian dan semoga bermanfaat.
Posting Komentar
Komentar dengan menyertakan atau promosi produk tertentu akan Kami hapus. Sebab, blog ini bukan tempat untuk mempromosikan barang yang Kamu jual. Salam santun Blogger Indonesia