Alasan Mengapa Air Keran di Indonesia Belum Bisa Langsung Diminum
SerbaGratis95.site - Sumber air minum merupakan salah satu topik yang sering diperdebatkan di Indonesia. Beberapa orang mungkin ada yang memilih galon, sementara yang lain memasak air keran atau bahkan menggunakan sumur.
Namun, ada negara di mana air keran bisa langsung diminum, bahkan di tempat umum seperti bandara sekalipun. Lantas, mengapa air keran di rumah kita tidak bisa langsung diminum dan diluar negeri bisa? apa alasanya!
Mengapa Air Keran di Indonesia Belum Bisa Langsung?
Menurut Bapak Rofiq Iqbal, seorang ahli rekayasa air dan limbah dari FTSL ITB, sebenarnya air dari PDAM di Indonesia sudah bisa langsung diminum begitu keluar dari sistem penyediaan air tersebut. Namun, masalah utamanya terletak pada pipa distribusinya.
Proses perjalanan air dari sumbernya hingga sampai ke keran rumah melalui PDAM memang cukup kompleks. Dimana, air dari sumber disalurkan ke PDAM, kemudian diproses untuk membersihkan dan membuatnya siap diminum, sebelum akhirnya dialirkan ke rumah-rumah melalui pipa distribusi.
Sayangnya, banyak pipa distribusi air di Indonesia memiliki kondisi yang buruk, sehingga air yang mengalir di dalamnya seringkali tercemar kotoran dan kuman. Membuat hal tersbeut sangat riskan untuk dikonsumsi secara langsung.
Hal ini menyebabkan air keran di rumah tidak layak langsung diminum karena berpotensi membahayakan kesehatan. Selain itu, biaya untuk membersihkan atau mengganti pipa distribusi yang sudah rusak juga sangat mahal.
Meskipun demikian, ada harapan bahwa air keran di Indonesia bisa menjadi layak diminum di masa depan. Beberapa daerah di Indonesia sudah berhasil menyediakan air keran yang bisa langsung diminum, seperti PDAM Kabupaten Buleleng, Kota Bogor, Malang, Banjarmasin, Makasar, Tanggerang, Banjar, Bandung, Kabupaten Gresik, dan lainnya.
Biasanya, jaringan pipa distribusinya relatif baru dan pemerintah telah merencanakan pembangunan infrastruktur yang lebih baik untuk mendukung penyediaan air bersih, termasuk pembangunan waduk sebagai sumber air utama.
Namun, proyek-proyek pembangunan tersebut tidak selalu berjalan lancar. Banyak warga yang masih mengandalkan air dari sungai, sehingga pembangunan waduk seringkali ditolak oleh sebagian masyarakat, termasuk masyarakat adat.
Meskipun begitu, dengan komitmen pemerintah dan dukungan dari berbagai pihak, ada harapan bahwa suatu hari nanti air keran di Indonesia bisa menjadi layak diminum. Namun, proses ini membutuhkan waktu dan upaya yang tidak sedikit.
Lalu untuk di luar negeri gimana min?
Ya untuk diluar negeri, kita mungkin bisa belajar dari negara-negara seperti Finlandia yang kualitas air kerannya ranking satu dunia (sumber: wolf, M. J, et al. (2022) environmental performance index)
Pemerintah Finlandia benar benar bekerja sama dengan ahli sains secara efektif dalam menentukan kebijakan, sehingga tidak bersifat asal-asalan dan selalu mengikuti perkembangan zaman.
Misalnya pada tahun 1880 di Helsinki, para peneliti bilang kalau timbal gampang larut di air, maka pemerintah Finlandia langsung tidak menggunakan pipa timbal sebagai bahan penyalur air.
Selain itu, pemerintah juga sangat memperhatikan proses pengelolaan air limbah untuk mencegah pencemaran sumber air. Dalam hal ini, pemerintah juga melarang perusahaan air swasta untuk terlibat dalam pengelolaan air, sehingga upaya menjaga kebersihan air dapat dilakukan secara lebih efektif.
Jadi, sekarang pembaca sudah tahu alasan kenapa air keran di Indonesia belum bisa langsung. Semoga sedikit apa yang kami sampaikan bermanfaat. Salam
Posting Komentar
Komentar dengan menyertakan atau promosi produk tertentu akan Kami hapus. Sebab, blog ini bukan tempat untuk mempromosikan barang yang Kamu jual. Salam santun Blogger Indonesia