Kenapa Brunei Terpisah Jadi 2 Wilayah? Ini Penjelasannya
SerbaGratis95.site - Brunei Darussalam, atau lebih dikenal sebagai Brunei merupakan sebuah negara di Asia Tenggara yang terletak di pulau Kalimantan dan Sarawak, berbatasan dengan Indonesia dan Malaysia.
Meskipun memiliki luas wilayah sekitar 5765 km2, hampir sebanding dengan luas pulau Bali, namun sebenarnya Brunei dulunya merupakan “Pemilik” satu-satunya negara yang wilayahnya terletak seluruh pulau Kalimantan tersebut.
Hanya saja, ada fenomena yang menarik perhatian terkait pembagian wilayah di Brunei. Yakni, wilayah Brunei terbagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh negara bagian Sarawak, Malaysia.
Satu bagian adalah wilayah utama Brunei yang terletak di bagian barat, sementara bagian lainnya adalah wilayah Tempurung di bagian timur. Keduanya terpisahkan oleh wilayah Sarawak, Malaysia.
Lantas, pertanyaannya sekarang adalah mengapa wilayah Brunei terbagi menjadi dua bagian? Nah, dibawah ini kami akan menjelaskanya secara singkat. Jadi, silakan simak tulisan ini hingga selesai!
Kenapa Brunei Terpisah Jadi 2 Wilayah?
Untuk menjawab pertanyaan diatas, mari kita kembali ke awal abad ke-15. Pada masa itu, wilayah Kesultanan Brunei mencakup seluruh daerah pesisir pulau Kalimantan hingga Filipina.
Hanya saja, seiring berjalannya waktu, kekuatan Kesultanan Brunei sedikit demi sedikit mulai menurun, dan cakupan wilayahnya ikut menyusut selaras dengan penurunan hal tersebut.
Pada tahun 1839, Britania Raya atau Inggris terlibat dalam urusan wilayah Brunei. Seorang pelaut Inggris bernama James Brooke berhasil meredam pemberontakan di wilayah Sarawak, yang pada saat itu hanya terdiri dari sebagian kecil wilayah yang masih di bawah pemerintahan Kesultanan Brunei.
Berhasilnya Brooke dalam mengendalikan Sarawak membuatnya ditunjuk untuk memerintah wilayah tersebut oleh Britania Raya. Bahkan, keluarganya Brooke yang memerintah Sarawak kemudian dikenal sebagai "Raja Putih".
Dengan pengaruh mereka yang semakin membesar, wilayah Sarawak pun terus berkembang. Pada tahun 1882, wilayah Sarawak meluas hingga ke Sungai Baram, yang menjadi batas barat dari wilayah Brunei saat ini.
Dua tahun kemudian, Sarawak merebut wilayah Terusan, yang menjadi awal terbaginya wilayah Brunei menjadi dua bagian. Tidak hanya itu, pada tahun 1890, Sarawak juga menganeksasi wilayah Limbang dari Brunei karena dianggap penting secara ekonomi.
Hal ini membuat wilayah Brunei yang tersisa terbagi menjadi tiga bagian. Kemudian, pada tahun 1905, Sarawak kembali menganeksasi wilayah Lawas dari Brunei, menyisakan dua bagian yang menjadi cikal bakal wilayah Brunei seperti yang kita kenal saat ini.
Sejak saat itu, tidak ada perubahan signifikan lain yang terjadi pada wilayah daratan Brunei hingga negara ini memperoleh kemerdekaannya dari Britania Raya pada tanggal 1 Januari 1984.
Brunei Darussalam sesudah kemerdekaan...
Pada tahun 2014, sebuah jembatan dibangun untuk menghubungkan bagian utama Brunei dengan wilayah eksklusif Tempurung.
Jembatan tersebut, dinamai dengan jembatan “Sultan Haji Omar Ali Saifudin”, yang mana menjadi salah satu jembatan terpanjang di Asia Tenggara dengan panjang mencapai 30 km.
Dengan dibangunnya jembatan ini, perjalanan antara dua bagian wilayah Brunei dapat dilakukan dengan lebih efisien tanpa harus melalui wilayah Malaysia terlebih dahulu.
Hal ini merupakan langkah penting dalam mengurangi pemisahan geografis antara dua bagian wilayah Brunei. Sehingga memudahkan akses warga brunei yang terpisah terbagi menjadi 2 bagian ini.
Demikianlah penjelasan mengapa wilayah Brunei terbagi menjadi dua bagian. Jika kamu memiliki informasi tambahan yang belum kami paparkan, silakan tinggalkan penjelasanya lewat kolom komentar. Terima kasih telah membaca!
Posting Komentar
Komentar dengan menyertakan atau promosi produk tertentu akan Kami hapus. Sebab, blog ini bukan tempat untuk mempromosikan barang yang Kamu jual. Salam santun Blogger Indonesia