Strategi Orang Kaya Menyimpan Uang, Bedakah?
SerbaGratis95.site - Inilah lima tipe orang dalam perjalanan mereka menuju kaya. Sebenarnya, penulis juga sedang belajar bagaimana konglomerasi dan orang-orang kaya di seluruh dunia mengelola uangnya.
Pemikiran orang kaya tidak sama dengan orang pada umumnya. Meskipun banyak langkah yang perlu dilakukan, dan mungkin pada tahap kelima cukup sulit dijalankan. Paling tidak, kalian harus memahami caranya dan konsep menjadi kaya.
Strategi Orang Kaya Menyimpan Uang
Sebenarnya, bagaimana uang bekerja bukan hanya tentang uangmu sendiri, tetapi juga uang orang lain yang bekerja untukmu. Sebelum penulis membahas rahasia orang kaya, mari kita bahas rahasia orang miskin terlebih dahulu.
1. Para Debitur
Sebenarnya, banyak orang di Indonesia yang mengalami kondisi atau situasi seperti ini. Mereka memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau berlibur, kemudian mengambil hutang.
Ketika berada dalam kondisi berhutang, misalnya hutang memiliki mobil, mereka akan bekerja keras untuk melunasi hutang itu. Mereka akan menggunakan pendapatan aktif untuk melunasinya. Dan setelah lunas dan memiliki mobil, ia kembali berhutang untuk KPR rumah atau kebutuhan lainnya.
Hal ini sebenarnya sangat berbahaya. Karena banyak orang yang terjebak dalam kebiasaan hidup dengan terus mengandalkan pendapatan aktif hanya untuk melunasi hutang hutang tersebut.
Sayangnya, ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Di mana banyak yang hidup dengan prinsip gaji tidak sebanding dengan pengeluaran setiap bulan yang perlu keluarkan. Jika pendapatan tidak menutupi, mereka akan terjebak dalam lingkaran hutang.
Akhirnya, mereka mungkin mendapatkan barang-barang atau fasilitas dalam hidup, tetapi pada akhirnya, kembali pada titik nol lagi karena hidup mereka selalu terlilit hutang lagi dan lagi.
Yang paling buruk dari tipe ini adalah bahwa setiap barang atau pengeluaran selalu dibayar dengan bunga yang membuatnya lebih mahal.
Selain itu, selalu ada risiko terbesar, yaitu jika tiba-tiba tidak ada pendapatan, bukan hanya kehilangan nol, tetapi bisa jadi berada dalam saldo minus.
Pahami konsep ini dan harapannya lebih baik masuk ke Langkah 2.
2. Para Penabung
Ya, kalian pasti sering mendengar istilah ini “nabung pangkal kaya”. Namun, sebenarnya, nabung saja belum cukup untuk menjadi kaya, terutama jika gaya pengeluaranmu seperti ini. (Simpan uang > simpan uang > keluarkan Uang).
Lebih baik, orang mulai untuk memikirkan untuk membangun karirnya, agar mendapatkan pendapatan aktif, aset mereka meningkat, dan uang tunai yang dipunya bertambah sedikit demi sedikit.
Orang orang mungkin memiliki keinginan untuk membeli mobil, tetapi tidak menghabiskan uang sampai habis, karena setelah bekerja keras, mereka ingin membeli sesuatu yang lebih berharga.
Terus bekerja, mengumpulkan uang, bekerja lagi, dan membeli rumah dengan cicilan yang wajar mungkin. Tetapi, setelah membeli rumah, orang dengan pemikiran seperti iniakan kembali pada titik nol, dan siklusnya terulang.
Meskipun sama sama kembali ke nol lagi, kelebihan tipe 2 ini adalah ia tidak membayar bunga, sehingga orang tersebut bisa mempertahankan barang lebih lama dan uang lebih lama pula.
Namun, sisi negatifnya adalah kalau tidak ada pendapatan aktif. Dan sisi positifnya mereka mungkin tidak akan terjerat hutang atau dikejar-kejar oleh orang yang ingin menagih hutang atau rentenir.
Meskipun orang dengan step 2 ini bisa mempertahankan barang lebih lama, namun kategori ini menurut penulis adalah faktor yang membuat orang terjerat dalam kemiskinan atau bahkan sulit naik ke kelas menengah.
3. Kelas Menengah
Tipe ketiga adalah orang yang menurut penulis mayoritas berada di kelas menengah. Yakni melakukan kegiatan nabung secara konsisten, fokus pada pekerjaan, dan berusaha mengaktifkan pendapatan.
Setelah memiliki uang, tidak semuanya di gunakan. Namun, mungkin sekitar 50% dari tabungan dialokasikan untuk membeli mobil atau rumah. Proses nabung-nabung-nabung kembali berlanjut, dan memilih untuk membeli barang lagi.
Namun, pada akhir perjalanan kekayaan yang didapat, ada sesuatu yang menarik. Ternyata, tersisa uang yang bisa digunakan untuk masa pensiun atau diberikan kepada anak sebagai warisan.
Jadi, di ujung perjalanan finansialnya, orang denga tipe ini tidak kembali pada titik nol. Ada sesuatu yang dapat diputar, diwariskan, atau digunakan untuk masa pensiun kelak.
Kami rasa banyak orang kelas menengah yang terjebak dalam mindset ini, bukan karena kesalahan. Ini adalah langkah pertama bagi banyak orang untuk benar-benar maksimalkan potensi uang agar bekerja untuknya.
Kebiasaan finansial seperti menabung merupakan fondasi yang mendasar, mungkin tidak membuat kaya secara instan, namun setidaknya mencegah kemiskinan berlanjut hingga masa tua.
4. Kelas Menengah Atas
Mari kita bahas tentang kelas menengah atas, yaitu tipe keempat dalam perjalanan kalian mencari pendapatan aktif sebagai strategi orang kaya menyimpan uang.
Jika pada tipe sebelumnya, perjalanan dimulai dengan kegiatan nabung-nabung-nabung, lalu melanjutkan kegiatan nabung, tipe keempat ini memiliki pendekatan berbeda. Mereka tetap melakukan kegiatan nabung, namun dengan penekanan yang lebih bijak, yaitu membagi pengeluaran menjadi dua bagian.
Satu bagian digunakan untuk kegiatan konsumtif, sementara satu bagian lagi dialokasikan untuk kegiatan produktif atau disebut aset apresiatif. Aset apresiatif dapat berbentuk investasi, properti, saham, atau surat berharga.
Jadi, dalam bagan perjalanan keuangannya, terdapat dua garis. Satu garis mewakili tabungan, sedangkan yang lain mewakili aset yang akan terus mengalami peningkatan nilai.
Jika ia melakukan penarikan, maka ia tidak merugi, karena memiliki aset yang menghargai nilainya, tetapi gaya hidup mereka tetap sama. Akhirnya, tipe ini akan memiliki lebih banyak uang dan pada akhirnya lebih worth it daripada melakukan kegiatan nabung saja, dengan sikap bertanggung jawab.
Jika ada pertanyaan mengenai penempatan aset, kalian harus bijak dalam mengelola portofolio dan memahami tingkat risiko masing-masing.
Hal ini adalah tipe keempat, di mana kalian memiliki pendapatan aktif, melakukan pengeluaran dengan bijak, dapat menabung, dan menempatkan sebagian ke dalam aset apresiatif.
Mayoritas dari kalian yang membaca artikel ini kemungkinan besar akan baik-baik saja dan hidup bahagia dengan mencapai langkah 4 ini.
5. Hutang yang di manfaatkan
Cuma ada beberapa rahasia di langkah kelima yang sebenarnya baru penulis ketahui. Kita sebut saja dengan nama "hutang yang di manfaatkan ".
Jika di langkah ke empat, seseorang membuat uangnya bekerja untuk dirinya, jadi tidak pusing memikirkanya saat tidur. Tetapi di langkah kelima ini tidaklah sama, kita sebut saja dengan” jaminan”, yang menurut penulis lebih berisiko, bukan hanya uang bekerja untukmu, melainkan juga uang orang lain bekerja untukmu.
Jadi, baganya mirip dengan di langkah keempat. Misalnya, kamu memiliki company interest dan aset apresiasi. Tetapi saat kamu ingin membeli barang atau menaruh modal untuk bisnis, atau apapun itu yang menghabiskan uang, kamu tidak menggunakan uangmu, melainkan menggunakan hutang. bahasa kerenya adalah "Collateralized Debt (hutang yang di manfaatkan)".
Analoginya begini, jika kamu memiliki satu miliar, kamu bisa mengeluarkan 500 juta untuk membeli mobil atau 500 juta untuk diinvestasikan atau dibelikan aset. Orang-orang kaya biasanya menggunakan satu miliar tersebut untuk membeli aset sebagai jaminan untuk hutang, yang kemudian digunakan untuk membeli mobil.
Jadi, investasimu memiliki nilai satu miliar dan selalu membeli aset untuk kepentingan jaminan. Walaupun teknik ini belum banyak digunakan oleh mayoritas orang di Indonesia, ternyata ini sangat umum di luar negeri.
Baganya-nya kira-kira seperti ini: Jika pada tipe keempat, orang berinvestasi dengan kenaikan yang lambat, pada langkah kelima, uang investasi digunakan sepenuhnya untuk membeli aset yang beralih menjadi jaminan hutang, sebagai contoh untuk membeli mobil.
Meskipun ada banyak hal dan detail yang harus dibahas lebih lanjut dari situ, seperti aset yang apresiatif harus mengalahkan bunga dari cicilan sendiri. Jika memulai dengan ekspos hutang, harus dapat diprediksi pendapatan aktif dan cara pembayaran utamanya.
Detailnya mungkin akan dijelaskan dalam artikel lain. Menurut penulis, tidak perlu dipusingkan sampai ke tahap kelima ini.
Namun, pada dasarnya, jika punya uang, orang orang haris bisa mencari uang lagi, misalnya kalian bisa berhutang, dan buat uang bekerja untuk kalian, serta uang orang lain bekerja untuk kalian. Ini adalah cara kita benar-benar maksimalkan madal yang kita punya.
Demikianlah informasi yang dapat kami bagikan terkait dengan strategi orang kaya menyimpan uang yang kami kutib dari channel YouTube Raymond Chin. Semoga sedikit apa yang kami sampaikan dapat dipahami. Sekian
Posting Komentar
Komentar dengan menyertakan atau promosi produk tertentu akan Kami hapus. Sebab, blog ini bukan tempat untuk mempromosikan barang yang Kamu jual. Salam santun Blogger Indonesia