Lebih Baik Mana, Latihan atau Bakat?

Table of Contents

SerbaGratis95.site - Banyak orang yang menunjukkan keahlian luar biasa dalam berbagai bidang. Ada yang memiliki bakat alami dalam bernyanyi, bermain bola, atau bahkan dalam memecahkan masalah matematika atau yang lainya. 

Namun, pertanyaan yang muncul seringkali adalah apakah keahlian tersebut didasarkan pada bakat bawaan atau karena hasil dari latihan yang keras? Atau bahkan kombinasi antara keduanya?. 

Nah, dibawah ini kami akan mencoba membahas tentang hal tersbeut, yakni lebih baik mana latihan atau bakat bawaan. Jadi, bagi kamu yang penasaran dengan hal ini, silakan simak tulisan ini hingga selesai!

Lebih Baik Mana, Latihan atau Bakat?

Untuk menjawab pertanyaan ini seperti halnya mengikuti perjalanan maraton dalam kehidupan. Bakat bisa diibaratkan sebagai garis start yang lebih maju, memberikan keuntungan awal. Namun, apa yang seringkali terjadi pada akhirnya adalah bahwa latihan dan kerja keraslah yang mampu mengatasi keunggulan bakat.

Ketika disuruh memilih antara bakat dan latihan, analogi lomba lari memberikan pemahaman yang menarik. Garis start bakat memberi keunggulan awal, tetapi pada akhirnya, garis finish latihan dan kerja keraslah yang akan dicapai. 

Namun, sepertinya tidak sesimpel itu. Ada jebakan yang dapat membuat seseorang berbakat merasa cukup dengan potensi bawaan mereka dan enggan untuk berusaha lebih keras. Terlalu sering diberi pujian sebagai orang yang berbakat bisa membuat seseorang merasa telah "menang" dan merasa tidak perlu lagi bekerja keras.

Tetapi melihat kasus orang-orang sukses seperti Einstein dan Cristiano Ronaldo, kunci keberhasilan mereka bukan hanya bakat, tetapi juga usaha yang gigih. Einstein dikenal dunia lewat ilmu fisikanya setelah 10 perjuangan, sedangkan Ronaldo melatih lebih keras daripada rekan satu timnya untuk mencapai skill yang luar biasa.

Bagaimana kita dapat memanfaatkan pembelajaran dari semua ini? Salah satu resep rahasia yang dapat diambil adalah konsep “deliberate practice” atau latihan yang disengaja. Ini adalah cara kita menguasai fondasi atau dasar-dasar suatu keterampilan dengan benar.

Deliberate practice melibatkan penguraian suatu keterampilan menjadi bagian-bagian kecil, seperti halnya bermain bulu tangkis. Bukan sekadar berkompetisi, tetapi melibatkan latihan intensif untuk memperkuat aspek-aspek tertentu, seperti stamina. 

Kegiatan tidak hanya berfokus kemampuan orang tersebut melainkan membutuhkan keseriusan dan ketekunan dalam melatih bagian per bagian, dengan fokus pada perbaikan mendalam.

Jadi, apakah lebih baik bakat atau latihan? 

Jawabannya mungkin terletak pada keseimbangan keduanya. Latihan dan kerja keras memiliki peran untuk mengatasi kekurangan bakat, tetapi pada saat yang sama, memiliki bakat dalam bidang yang disukai dan mampu akan memberikan keunggulan tambahan.

Mungkin, yang terpenting adalah menemukan keseimbangan antara kedua elemen ini, menjalani latihan yang disengaja, dan berkomitmen untuk terus berkembang di bidang yang ia pilih. 

Sehingga pada akhirnya, orang tersebut dapat mencapai keunggulan yang lebih maksimal, tidak hanya berdasarkan bakat semata, tetapi juga hasil dari ketekunan dan cinta pada apa yang ia lakukan. Sekian dan semoga bermanfaat

Cak Nun
Cak Nun Seorang bloger muda yang hanya memikirkan kata "berusaha, berdoa dan pasrah" tak lupa akan syukur atas apa yang di berikan.

Posting Komentar