Alasan Mengapa Jadi Kaum Menengah Itu Menyedihkan
SerbaGratis95.site - Di antara orang miskin dan orang kaya, ada satu kelompok yang sering kali terabaikan, yakni kaum menengah.
Kaum ini berada di tengah-tengah, tidak terlalu kaya untuk menikmati hidup dengan leluasa, namun juga tidak terlalu miskin untuk mendapatkan bantuan pemerintah.
Mereka memiliki akses untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, namun seringkali dihadapkan pada berbagai hambatan untuk mencapainya.
Mengapa Jadi Kaum Menengah Itu Menyedihkan?
Kaum menengah memiliki keterbatasan tersendiri. Meskipun masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka mungkin tidak bisa menikmati hidup dengan kemewahan.
Meskipun bisa mendapatkan pendidikan, mereka mungkin kesulitan untuk membiayai kuliah dengan uang pribadi atau meminta bantuan pemerintah.
Sebagai kelompok yang substansial dalam populasi Indonesia, sekitar 20% dari total penduduk, kaum menengah juga menghadapi ancaman yang disebut sebagai "middle-income trap" atau perangkap pendapatan menengah.
Hal ini merujuk pada situasi di mana suatu negara berhasil mencapai tingkat pendapatan menengah, tetapi kesulitan untuk naik ke tingkat pendapatan yang lebih tinggi.
Mengapa menjadi kaum menengah di Indonesia cukup menyedihkan?
Pertama-tama, kaum ini seringkali tidak mendapatkan bantuan seperti yang diterima oleh golongan miskin. Program bantuan pemerintah atau beasiswa seringkali lebih mudah diakses oleh mereka yang tergolong miskin.
Selain itu, kaum menengah dihadapkan pada kesulitan untuk menikmati gaya hidup yang diinginkan. Mereka tidak cukup kaya untuk merasakan semua kemewahan, namun juga tidak cukup miskin untuk mendapatkan keringanan pajak atau bantuan sosial.
Mereka terjebak dalam "abu-abu" ekonomi, tidak di atas tetapi juga tidak di bawah.
Indonesia telah terjebak dalam perangkap pendapatan menengah selama tiga dekade terakhir. Faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah penurunan produktivitas pekerja, terutama jika dibandingkan dengan negara industri lainnya.
Ketidaksetaraan antar daerah di Indonesia juga mempunyai peran penting dalam munculnya kondisi semacam ini, dengan beberapa daerah masih berada di bawah tingkat pendapatan menengah.
Keuangan kelompok menengah juga rentan. Meskipun memiliki penghasilan yang cukup, mereka cenderung berutang untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup. Rata-rata, profesi seperti guru dan karyawan merupakan yang paling rentan terhadap utang berbunga, karena pendapatan mereka tidak sebanding dengan biaya hidup.
Gaya hidup konsumtif juga menjadi masalah bagi kaum menengah. Tekanan sosial dan keinginan untuk mempertahankan status seringkali mendorong mereka untuk berhutang demi mencapai gaya hidup yang diidamkan. Hal ini menjadikan mereka sasaran utama bagi pelaku penipuan.
Kesengsaraan kaum menengah juga terlihat dalam sulitnya mendapatkan keringanan pajak atau bantuan pemerintah. Kriteria penerima bantuan seringkali tidak mempertimbangkan kondisi finansial yang sebenarnya, sehingga mereka yang berada di kelompok menengah tetap terpinggirkan.
Dalam realitasnya, menjadi kaum menengah di Indonesia bisa membuat seseorang merasa terjebak di antara dua dunia. Mereka tidak mendapatkan keringanan seperti golongan miskin, namun juga tidak dapat menikmati semua kemewahan seperti golongan kaya.
Dengan banyaknya tantangan yang dihadapi kaum menengah, perlu ada perhatian khusus dari pemerintah untuk menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan memperhatikan kondisi mereka.
Hanya dengan melakukan hal tersebut, perangkap pendapatan menengah dapat diatasi, dan kelompok ini dapat lebih mudah meraih kehidupan yang lebih sejahtera seperti orang orang kaya.
Demikianlah apa yang bisa kami bagikan terkait dengan alasna mengapa menjadi kaum menengah di Indonesia itu menyediahkan. Jika ada kata kata yang kurang pantas dari tulisan diatas kami mohon maaf yang sebesar besarnya. Salam
Posting Komentar
Komentar dengan menyertakan atau promosi produk tertentu akan Kami hapus. Sebab, blog ini bukan tempat untuk mempromosikan barang yang Kamu jual. Salam santun Blogger Indonesia