Kenapa Orang Bisa Punya Tahi Lalat? Ini Alasanya
SerbaGratis95.site – Kebanyakan manusia dibumi ini memiliki tanda lahir seperti tahi lalat, yang muncul dalam bentuk, lokasi, dan jumlah yang berbeda-beda. Dimana, tanda tersebut banyak orang yang mengabaikanya.
Tahukah kamu bahwa tahi lalat yang memiliki warna, ukuran, atau bentuk yang tidak normal bisa menjadi tanda awal kanker kulit? Atau malah kamu baru pertama kali tahu bahwa tanda yang dikira hanya hiasan belaka ini bisa berbahaya.
Nah, dibawah ini kami akan mencoba memberikan penjelasan terkait dengan mengapa orang bisa mempunyai tahi lalat, silakan simak penjelasanya dibawah hingga selesai untuk ketahui detail lebih jelasnya.
Kenapa Orang Bisa Punya Tahi Lalat?
Nevus Pigmentosus atau tahi lalat merupakan sebuah bintik kecil berwarna cokelat atau kehitaman yang muncul di permukaan kulit. Tanda ini terbentuk dari kelompok sel pigmen kulit yang disebut melanosit.
Melanosit ini, ketika terpapar matahari, memproduksi melanin yang tidak dapat menyebar merata, dan ini tertumpuk di satu titik di kulit, membentuk tahi lalat. Itulah awal mula munculnya tahi lalat.
Jadi, bisa dipahami bahwa tahi lalat seringkali muncul di bagian tubuh yang sering terkena sinar matahari, seperti tangan, lengan, dada, leher, atau wajah. Hal ini karena alasan yang sudah kami utarakan diatas.
Meskipun tahi lalat merupakan kondisi umum, terlalu sering terpapar sinar matahari dapat merusak gen yang memicu keganasan sel atau kanker pada kulit.
Keganasan ini dapat diidentifikasi pada tahi lalat dan merupakan gejala dari jenis kanker kulit yang ganas yang disebut 'melanoma maligna'.
Nah, dibawah ini kami akan beberapa cara untuk mengenali tanda-tanda bahaya yang memicu sel kangker dalam kulit menggunakan prinsip ABCDE, yakni:
- Asymetry (Asimetri): Tahi lalat yang berbahaya memiliki bentuk yang tidak simetris.
- Border (Tepi): Tahi lalat yang berbahaya memiliki tepi yang tidak jelas dan tidak beraturan di kulit.
- Color (Warna): Tahi lalat yang berbahaya tidak hanya satu warna. Warna bisa bercampur antara hitam pekat, cokelat, merah, bahkan putih.
- Diameter (Ukuran): Ukuran tahi lalat yang berbahaya biasanya lebih besar dari 6 mm.
- Evolution (Evolusi): Tahi lalat yang berbahaya mengalami perubahan, baik dari segi bentuk dan ukuran yang membesar dengan cepat, perubahan warna permukaan tahi lalat, bersisik atau berdarah, atau tahi lalat yang terasa gatal atau perih.
Jika kamu menemukan gejala ABCDE pada tahi lalat yang ada pada dirimuatau orang lain, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat melakukan pengambilan sampel jaringan (biopsi) dari tahi lalat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Tidak disarankan untuk menggaruk tahi lalat atau mencabut bulu yang ada di tahi lalat, karena tindakan tersebut dapat menyebabkan iritasi berulang dan dapat mengubah tahi lalat menjadi ganas.
Demikianlah informasi yang dapat kami bagikan terkait dengan alasna kenapa orang bisa punya tahi lalat. Tahi lalat yang tidak normal dapat menjadi langkah awal dalam pencegahan dan deteksi dini kanker kulit. Selalu prioritaskan kesehatan kulit dan konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Sekian dan semoga bermanfaat.
Posting Komentar
Komentar dengan menyertakan atau promosi produk tertentu akan Kami hapus. Sebab, blog ini bukan tempat untuk mempromosikan barang yang Kamu jual. Salam santun Blogger Indonesia