Alasan Kenapa Hiroshima Bisa Bangkit dan Chernobyl Tidak Setelah Tragedi Nuklir

Daftar Isi

SerbaGratis95.site - Dua kota ini, yakni dari negera Jepang dan Rusia ini sama-sama menjadi saksi tragis dari bencana nuklir, Hiroshima dan Chernobyl, memiliki nasib yang berbeda setelah ledakan mengerikan yang mereka alami. 

Hiroshima mampu bangkit kembali, sementara Chernobyl tetap menjadi kota mati. Lantas, mengapa kedua kota yang terkena masalah sama memiliki nasib yang berbeda? Apakah ada faktor faktor didalamnya?. 

Nah, dibawah ini kami akan memberikan informasi tentang hal hal yang menyebabkan kota Hiroshima di Jepang bisa pulih kembali sedangkan Chernobyl di Rusia tidak. Silakan simak hingga selesai!

Kenapa Hiroshima Bisa Bangkit dan Chernobyl Tidak Setelah Tragedi Nuklir?

Perbedaan mendasar antara kedua tragedi ini terletak pada jenis ledakan nuklir yang terjadi. Bom atom di Hiroshima meledak dari tempat tinggi, menghancurkan seluruh kota bahkan 100.000 orang tanpa menyisakan material.. 

Di sisi lain, kebocoran PLTN di Chernobyl menyebabkan sejumlah besar zat radioaktif tersebar di lingkungan, menciptakan zona radiasi yang sangat berbahaya. Sehingga efeknya berlaku hingga sekarang. 

Radiasi nuklir yang tersebar di kota Chernobyl, Rusia ini memiliki dampak jangka panjang yang mengerikan. Zat-zat radioaktif yang tersebar dapat merusak sel dan menyebabkan penyakit serius, termasuk kanker. 

Area sekitar ledakan dianggap tidak aman ditinggali selama ribuan tahun, salah satunya karena jumlah bahan bakar PLTN yang meledak jauh lebih besar dibandingkan dengan bom atom Hiroshima.

Selain itu, kota Hiroshima berhasil bangkit karena adanya respons cepat dan efektif dari pemerintah dan perusahaan swasta setelah tragedi itu terjadi. Misalnya, dari perusahaan seperti Chugoku Electric Power Company, Hiroshima Electric Railway, dan Mazda. Mereka bergerak cepat untuk memulihkan infrastruktur kota. 

Koneksi listrik pulih dalam waktu tiga bulan, transportasi diatur kembali, dan pemerintah memberlakukan undang-undang khusus dan memberikan bantuan keuangan untuk membangun kembali kota ini.

Sebaliknya, di Chernobyl, respons yang lamban dan kurangnya dukungan dari pemerintah Rusia menjadi faktor mengapa kota ini tidak bisa dipulih seperti kota Hiroshima di Jepang. 

Bahkan saat tragedi tersebut, negara tidak mengakui bencana hal itu, dan warga setempat baru dievakuasi setelah tingkat radiasi yang tinggi terdeteksi oleh negara tetangga, yakni Swedia. 

Pandangan negatif terhadap tenaga nuklir juga semakin diperkuat oleh presiden Rusia saat itu, Mikhail Gorbachev, yang mengatakan “chernobyl menunjukkan konsekuensi mengerikan dari tenaga nuklir, bahkan ketika digunakan untuk tujuan non -militer. kini kita bisa lebih jelas membayangkan apa yang mungkin terjadi jika bom nuklir meledak”.

Meskipun kota Chernobyl meninggalkan kesan mengerikan terhadap penggunaan tenaga nuklir, data menunjukkan bahwa PLTN sebenarnya bukan sumber energi yang paling mematikan. 

Menurut global deaths per energy, tingkat kematian akibat kecelakaan dan polusi udara berdasarkan sumber energi dalah batu bara. Dengan batu bara merah sebagai faktor tertinggi dari hal tersebut.

Namun, upaya terus dilakukan untuk mengembangkan teknologi nuklir yang lebih aman, seperti reaksi fusi atau penyatuan inti atom yang diharapkan dapat mengurangi risiko radiasi nuklir.

Lantas, apakah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dapat menjadi jawaban untuk krisis energi dunia saat ini? 

Meskipun risiko yang terkait dengan nuklir tidak dapat diabaikan, pengembangan teknologi baru dan kebijakan pemerintah yang bijaksana dapat membuat PLTN menjadi salah satu solusi untuk kebutuhan energi dunia, mengingat bahwa sumber energi lain juga memiliki risiko tersendiri.

Dengan melibatkan ilmuwan, pemerintah, dan masyarakat secara menyeluruh, pembangunan dan pemanfaatan tenaga nuklir dapat diarahkan ke jalur yang lebih aman dan berkelanjutan. Ini akan menjadi langkah baru untuk menuju diversifikasi sumber energi dan penanggulangan krisis energi global yang semakin mendesak. 

Demikianlah informasi yang dapat kami bagikan terkait dengan alasan Hiroshima bisa bangkit sedangkan Chernobyl tidak dari tragedi nuklir zaman dulu. Semoga sedikit apa yang kami sampaikan bermanfaat.

Cak Nun
Cak Nun Seorang bloger muda yang hanya memikirkan kata "berusaha, berdoa dan pasrah" tak lupa akan syukur atas apa yang di berikan.

Posting Komentar