Inilah yang Terjadi Jika Makan Daging Manusia
SerbaGratis95.site – Dalam kondisi terdesak dan tidak ada mahluk lain selain manusia, bolehkah seseorang memakan daging manusia, lalu jika iya apa yang terjadi pada tubuh seseorang jika mengkonsumsi sesama jenisnya tersebut?.
Meskipun dalam masyarakat modern kanibalisme dianggap sebagai tindakan menjijikkan dan melanggar norma moral, mari sejenak kita tinggalkan kedua faktor tersebut dan berfokus pada hal ilmiyah, untuk mencari tahu apakah ada dampak memakan daging manusia.
Apa yang Terjadi Jika Makan Daging Manusia?
Seperti yang kita ketahui, kanibalisme bukanlah hal yang abnormal dalam dunia binatang, namun untuk manusia mungkin iya.
Beberapa spesies seperti hiu macan pasir, laba-laba black widow, belalang sembah, dan kodok debu melibatkan diri dalam praktek kanibalisme sebagai mekanisme evolusi untuk meningkatkan kemungkinan bertahan hidupnya.
Dalam sejarah manusia, terdapat kasus kanibalisme yang banyak terjadi akibat keterpaksaan, di mana pilihan antara memakan daging manusia agar bisa hidup atau mati kelaparan karena kurangnya opsi pilihan makanan.
Sebagi contoh pada Suku Fore di Papua Nugini, suku ini mempraktikkan kanibalisme sebagai bagian dari tradisi dan penghormatan terhadap orang yang meninggal. Dimana anggota keluarganya memakan keluarganya yang telah meninggal.
Sebagai hasilnya, praktek memakan manusia ini memiliki dampak yang cukup mengerikan, terutama munculnya penyakit ‘Kuru’. Sebuah penyakit yang menyebabkan penderitanya lumpuh tidak bisa berbicara dan kehilangan kendali atas emosinya hingga akhirnya meninggal.
Namun, meskipun praktek kanibalisme secara resmi dihentikan pada 1960, penyakit Kuru ini masih saja menular di antara anggota suku yang merupakan keturunan mereka. Sangat mengerikan bukan?
Penyakit Kuru, yang menyebabkan lumpuh, kehilangan kemampuan berbicara, dan kematian pada seseorang, ternyata timbul dari praktek pemakanan otak manusia. Protein dalam otak yang disebut prion, kalau dikonsumsi, dapat menginfeksi otak dan menyebabkan penyakit ini.
Meskipun kanibalisme dalam jenis manusia dapat menyebabkan penyebaran penyakit, seperti Kuru yang mana melibatkan bagian tubuh yang mengandung prion. Dari segi ilmiah, kanibalisme dapat memiliki dampak yang beragam.
Menghindari bagian tubuh yang mengandung prion dapat mengurangi penyebaran penyakit. Sebaliknya, konsumsi daging manusia dapat meminimalkan penyebaran mikroba dan virus tertentu.
Dari pandangan ilmiah dan moral adalah bahwa meskipun terdapat beberapa aspek ilmiah yang mungkin memberikan keuntungan dari praktek kanibalisme, norma-norma moral dan etika sosial membuatnya menjadi suatu tindakan yang tidak dapat diterima.
Kesadaran akan risiko penyakit dan dampak negatifnya, seperti penyakit Kuru, menjadikan kanibalisme sebagai pilihan yang tidak aman dan tidak etis dilakukan oleh mahluk berakal seperti manusai.
Perlu diingat, tulisan ini tidak hanya menyoroti risiko kanibalisme tetapi juga menggarisbawahi pentingnya mencari alternatif medis dan teknologi yang dapat memberikan manfaat serupa tanpa melibatkan tindakan etis yang dipertanyakan.
Meskipun dalam beberapa kasus kanibalisme dapat memiliki dampak positif dalam mencegah penyebaran penyakit, teknologi medis modern mampu mencapai hal yang sama tanpa melibatkan tindakan yang tidak manusiawi.
Dengan demikian, sementara pertanyaan tentang "apa yang terjadi jika makan daging manusia" bisa menjadi perdebatan menarik, norma moral dan etika sains mengarahkan kita pada akhirnya bahwa kanibalisme bukanlah solusi etis atau aman dalam masyarakat modern yang lebih canggih dan terinformasi.
Posting Komentar
Komentar dengan menyertakan atau promosi produk tertentu akan Kami hapus. Sebab, blog ini bukan tempat untuk mempromosikan barang yang Kamu jual. Salam santun Blogger Indonesia