Apakah Glow in the Dark Berbahaya? Ini Penjelasanya
SerbaGratis95.site - Menghiasi kamar tidur dengan lampu kerlap kerlip ala ruang angkasa dengan barang-barang yang dapat bersinar didalam gelap adalah impian banyak dari orang-orang, terutama saat masih kecil.
Namun, tahukah kamu apa yang membuat benda-benda ini bersinar dalam gelap, dan apakah ada bahayanya kalau zat kimia yang terkandung di dalamnya bersentuhan dengan kulit atau tertelan?
Nah, dibawah ini kami akan memberikan sedikit informasi tentang jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas, yakni apakah glow in the dark berbahaya saat digunakan atau tidak. Berikut adalah penjelasan lengkapnya!
Apakah Glow in the Dark Berbahaya? Ini Penjelasanya
Jawaban singkatnya adalah, Ya, terdapat potensi bahan kimia bahaya dalam penggunaan glow in the dark sebagai penerang saat dalam kondisi gelap.
Namun, sebelum membahas lebih lanjut tentang bahayanya, mari kenali terlebih dahulu rahasia di balik benda-benda yang bersinar dalam gelap ini, yaitu fosfor (non-radioaktif) dan radium (radioaktif).
Fosfor adalah zat yang menghasilkan proses fosforensi, yang membuat cahaya tetap terlihat dalam waktu yang cukup lama. Contoh penggunaannya adalah pada stiker glow in the dark yag kerap ditempelkan di kamar.
Fosfor dapat ’diisi ulang’ saat terkena cahaya dan kemudian mengeluarkan cahaya dalam kondisi remang-remang. Namun, jika fosfor ini kontak dengan kulit, bisa menyebabkan iritasi, gatal-gatal, dan kemerahan.
Bahkan, hindarilah kontak dengan mata karena dapat menyebabkan sensasi panas, iritasi, dan bengkak.
Selain Fosfor, ada juga Radium. Zat ini juga dapat menghasilkan cahaya dalam gelap melalui proses Radioluminescence. Namun, karena sifat radioaktifnya, semakin sering dan lama orang terpapar radium, semakin besar risiko kesehatan yang mengancamnya. Ini adalah bahaya serius yang perlu dihindari.
Sejarah Gelap Glow in the Dark
Dan sekarang, kami akan ceritakan sedikit tentang sejarah gelap di balik perjalanan benda-benda yang bersinar dikegelapan malam atau gelap glow in the dark ini.
Konsep glow in the dark sebenarnya sudah ada sejak Perang Dunia Pertama, ketika tentara membutuhkan jam tangan yang bisa digunakan untuk melihat waktu saat bersembunyi. Namun, ceritanya menjadi sangat menyedihkan ketika perusahaan yang memproduksi jam tangan radium menggunakan pekerja perempuan untuk melukisnya.
Pada saat itu, perusahaan tersebut tidak menyadari bahwa radium adalah zat radioaktif yang berbahaya bagi manusia.
Pekerja harus melukis jam tangan dengan menggunakan teknik yang berpotensi berbahaya, seperti Lip-DIP, untuk membuat detail yang presisi.
Akibatnya, banyak pekerja mengalami penyakit gusi berdarah, nyeri tubuh, dan anemia, yang akhirnya mengakibatkan kematian. Setelah banyak korban, penggunaan zat ini akhirnya dilarang beberapa tahun kemudian.
Selain benda buatan manusia, ada juga beberapa hewan yang memiliki kemampuan ini untuk mencari makanan atau melindungi diri. Mereka dapat mengeluarkan cahaya melalui proses bioluminensensi, di mana Luciferin dalam tubuh mereka bereaksi dengan oksigen.
Untungnya, kemajuan teknologi saat ini telah memungkinkan para peneliti untuk menemukan alternatif zat yang lebih aman untuk membuat benda-benda bersinar dalam gelap, seperti Strontium Aluminate (SrAl₂O₄) dan Zinc Sulfide (ZnS).
Oleh karena itu, sebelum membelikan mainan glow in the dark untuk adik-adik, carilah produk yang terpercaya dan telah diuji keamanannya. Jadi, lebih dapat menjaga agar keinginan untuk bersinar dalam gelap tidak berujung pada risiko keracunan.
Posting Komentar
Komentar dengan menyertakan atau promosi produk tertentu akan Kami hapus. Sebab, blog ini bukan tempat untuk mempromosikan barang yang Kamu jual. Salam santun Blogger Indonesia